Wednesday, November 12, 2014

Backpaker Bromo dengan Anak Kecil

Pengalaman backpaker ke-2  dgn istri dan anak2,  kali ini  destination kami  ke Taman nasional G. Bromo

Bromo menjadi tujuan karena  perjalanan yang lumayan jauh (16-18 Jam) dengan naik Kereta Api, dan ke-2 anak kami sangat senang naik Kereta Api. dan hal yg penting lain nya adalah wisata rohani memberikan pembelajaran ke mereka bahwa Penciptaan & kekuasaan Allah sangatlah  luas dengan melihat ciptaan-Nya berupa Gunung, Air Terjun, Padang Pasir,  perkebunan Apel, dan lain2.

Berikut Run Down destination kami ke  Bromo :
HARI PERTAMA, Jum’at, 7 Nov 2014
14.30 – 15.00 : Meeting Point di Stasiun Senen
15.15 – 06.50 : Berangkat naik Kereta Matarmaja

HARI KEDUA, Sabtu,
8 Nov 2014
07.00 - 09.00 : Sampai di Stasiun Malang
09.00 - 09.30 : Menuju Alun2 Balekota
09.30 - 10.15 : Menuju Candi Jago
11.00 - 11.30 : Menuju Desa Wisata Gubugklakah dan masuk ke Homestay masing2 (ISHOMA)
13.00 - 13.15 : Menuju Tempat Wisata Air Terjun
15.00 - 16.00 : Agro apel, Petik Apel.
18.00 - 20.00 : Kembali Ke Homestay masing2 (ISHOMA)
20.00 – 01.00 : Acara Bebas (Istirahat Tidur)

HARI KETIGA, Minggu,
9 Nov 2014
01.00 – 06.00 : Persiapan menuju Sunrise Seruni/Bromo
06.00 – 08.00 : Menuju Kawah Bromo.
08.00 – 09.00 : Wisata Pasir Berbisik
09.00 – 11.00 : Padang safana/ G Teletabis
11.00 – 13.00 : Kembali ke homestay. Packing pulang
13.00 – 13.30 : Persiapan kembali ke Stasiun Malang
17.00 – 09.21 : Pulang dengan Kereta (sampai keesokan harinya)

Di hari pertama,  persiapan kami di pagi hari adalah Packing peralatan yg harus di bawa, tentunya sangat krusial krn trip kali ini  Gunung bromo yang suhunya bisa minus 0 derajat. Perlengkapan yg kami bawa adalah  Daypack/Ransel ini sangat rekomended, Pakaian secukupnya,  ( Jaket tebal, sarung tangan, kupluk, masker ini sangat wajib apalagi membawa anak2), Perlengkapan mandi,  obat2an pribadi,   Flashdisk/memory minim 4Gb, dan Etc (yang dianggap perlu ).  Setelah selesai packing Berangkat dari rumah Pkl 13:00  menuju stasiun pondok cina,  naik kereta api Commuter Line sampai Sta. manggarai kemudian sambung ke jurusan Jatinegara dan lanjut ke Sta. Senen. Sesampai di Senen pkl 14:30 kami berkumpul dengan rombongan untuk meeting dan persiapan berangkat.  

Tepat pukul 15:15 WIB kereta berangkat menuju Malang,  Kereta yg kami gunakan adalah Kereta ekonomi Matarmaja, dengan komposisi  sebelah  kiri (2 kursi  D - E)  dan  sebelah kanan (3 kursi A - B - C).  Masing2 saling berhadapan.

Dalan perjalanan berangkat hanya butuh waktu 16 Jam sampai Sta. Malang lbh cepat di banding pulangnya.  Pada saat keberangkatan kereta hanya berhenti di beberapa stasiun saja diantaranya  di Sta. Pegaden Baru (pkl 17:00), Sta  Semarang (pkl 22:00), di stasiun ini kereta berhenti agak lama kurang lebih 10 menit, waktu ini banyak di manfaatkan oleh penumpang untuk membeli makanan, atau nasi yg harganya relatif murah per bungkus nasi/10 ribu (isi nasi, telor dadar, tempe, krecek nangka, mie dan sambal).  Walaupun di dalam kereta di jual juga nasi goreng, pop mie, aneka minuman panas dan dingin.

Alhamdulillah pkl 07:00 waktu malang kami sampai di Sta Malang. Sesampainya disana yg dituju adalah toilet dan kamar mandi untuk membersihkan badan, cuci muka, dll.  kemudian Sarapan  nasi bungkus yg telah disiapkan. Langsung saja menuju Alun-alun kota  Malang.

Pic. Tugu Kota Malang
Pic. Background Balaikota Malang


Pukul 09:00 berangkat menuju candi Jago, kurang lebih 45 Menit sampai di sana.  Candi Jago didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13. Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak,  Keseluruhannya memiliki panjang 23,71 m, lebar 14 m, dan tinggi 9,97 m.  Bangunan Candi Jago nampak sepertinya  sudah tidak utuh lagi  yang tertinggal pada Candi Jago hanyalah bagian kaki dan sebagian kecil badan candi. Tak lama kami di area Candi hanya sekitar 15-20 menit saja karena waktu sudah siang  sehingga kerasa panas, tak terbayang juga sebelumnya pada saat itu suhu nya hampir sama saja spt di Depok.



Selesai  berkunjung ke candi Jago, kami menuju tempat penginapan. kurang lebih pukul 11 an kami sampai di Home Stay, wuaah ternyata hampir semua rumah warga disekitar di jadikan tempat penginapan.  dan yang tak kalah penting adalah setiap halaman rumah baik depan dan belakang mempunyai  tanaman  APEL,  Selepas menaruh barang2 di tempat penginapan, dan beristirahat sejenak petualangan selanjutnya adalah memetik Apel.

Anak-anak juga akan mendapat pengetahuan baru tentang bagaimana cara memetik apel yang benar (tidak sembarangan memetik). Selain  acara memetik Apel, kita juga akan dijelaskan tentang ciri-ciri apel yang sudah tua dan masih muda (karena bentuk besar bukan berarti matang). Sambil memetik secara langsung, penjelasan dari pemandu tentang buah Apel pun akan menambah wawasan kita. Oh iyah wisata makan apel ini sepuasnya dimakan sampai kenyang. bisa juga di petik dan dibawa pulang. tapi mesti bayar perkilo  di kenakan harga 20 ribu





Setelah Puas Memetik dan makan Apel, destination selanjutnya adalah Air Terjun. Tapi sebelum menuju ke air terjun kami makan Bakso Malang yang tersedia sebelum pintu masuk Coban Pelangi.

Air Terjun Coban Pelangi merupakan salah satu wanawisata yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Malang, kawasan ini dikelilingi oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS). Air terjun ini berada di ketinggian 1299,5 m di kaki Gunung Semeru arah ke desa Ngadas. dan memiliki setinggi kurang lebih 110 m. Suhu udara di kawasan ini berkisar antara 19 - 23 derajat Celcius. Dinamakan Coban Pelangi karena air terjun ini sering membiaskan warna pelangi.



Tak mudah menuju Coba Pelangi, jalanan yg berbatu dan tanah. Untuk menuju lokasi air terjun, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 1-an kilometer. Bila merasa haus atau lapar, bisa mampir di warung-warung sederhana yang ada. Memang, tidak banyak menu yang disediakan tapi, cukup kiranya menjadi pengganjal perut untuk melanjutkan perjalanan. Pengelola wisata air terjun Coban Pelangi ini cukup bisa mengakomdasi kebutuhan pengunjung. Di sepanjang rute perjalanan menuju air terjun, tak hanya warung yang disediakan, melainkan juga musholla dan toilet yang cukup bersih.  


Sehabis puas berfoto dan bermain air di air terjun,  kami kembali ke Home stay untuk beristirahat, makan malam, sampai menunggu perjalanan ke Bromo dinihari nanti. 

Tepat jam 1 Dinihari Guide EO membangunkan untuk persiapan menuju Spot Sunrise Penanajan 1 Wonokitri. Nah ini momen yg paling sulit, karena sudah 2 hari  lelah di perjalanan dan jalan2 kecandi Jago, wisata kebun apel, ke air terjun coban pelangi dan Sedang asyiknya tidur di bangunkan untuk persiapan naik ke puncak Bromo.  sampai2 Helmi anak kami yg pertama tidak mau bangun dan malahan menangis,  antara jadi ikut dan tidak krn si kecil Salman juga badan nya agak demam krn memang sebelum berangkat sudah mulai batuk2.... tapi karena sakitnya tidak dirasa dan adiknya malahan semangat, apalagi tau akan naik mobil Jeep, mereka baru semangat untuk bangun dan siap2 berangkat ke puncak.





Setelah siap kami berangkat sekitar pkl 02.00 Dinihari menaiki mobil  Hartop ber CC 4200. Jeep Kanvas : Jenis jeep dengan bak terbuka, yang bisa dipakai untuk transportasi dari tumpang ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, akan  memberikan kesan dan sensasi petualangan yang berbeda dari biasanya orang bepergian ke bromo.



Butuh waktu 2.5 jam sampai ke Spot Sunrise Penanajan 1 Wonokitri. Dalam perjalanan udara cukup dingin suhu dibawah 20 derajat,  dengan rute perjalanan yang menanjak,  beberapa jalan bebatuan dan rintangan ranting2 pohon, berbelok-belok, berpasir, memberikan kesan dan sensasi petualangan. hmm asyiknya... unforgettable moments deh....








Kurang lebih 2 jam di Spot Sunrise Penanajan 1, setelah meilhat sunrise kami menuju Bromo,  Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru, merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. "TN Bromo Tengger Semeru itu paling komplit. jika kita trekking di pagi hari untuk melihat sunrise suhunya bisa minus 0 derajat,"  


Sesampainya di kaki Gunung Bromo, hamparan pasir tampak luas sepanjang mata memandang, untuk menuju puncak bromo kita harus berjalan sekitar 500 Meteran. Jika  kerasa capek bisa naik kuda sampai anak tangga menuju puncak bromo. Kuda2 ini disewakan oleh Suku Asli bromo yaitu suku tengger yang mempunyai ciri khas menggunakan sarung yg di selendagkan di bagian pundak nya.






Lumayan capek sampai menuju puncak. melihat kawah. hmm tapi terbayar semua oleh keindahan Alam, sungguh Indah ciptaan- Nya, Allah SWT. selepas ini beristirahat sejenak sambil makan bakso Malang. setelah lepas Lelah kami menuju pasir berbisik

Pasir berbisik, nama ini berkaitan dengan sebuah film yang dibuat oleh seorang sutradara terkenal asal negara Indonesia yang bernama Garin Nugroho. Walaupun saya tidak tahu pasti kenapa tempat ini dinamakan Pasir berbisik, namun ada yang mengatakan bahwa tempat ini pernah dijadikan sebuah lokasi shooting dari sebuah film yang judulnya pasir berbisik. Sejak saat itu lautan pasir yang terdapat di kawasan wisata Bromo ini terkenal dengan nama sebutan pasir berbisik. Atau memang karena deru angin yang telah membawa butiran-butiran pasir disini bagaikan bisikan-biskan yang menyerukan indahnya alam. Padang Pasir gunung Bromo



Sebentar saja di pasir berbisik karena sudah siang, dan deburan angin semakin kencang, trip kami lanjutkan ke padang savana teletubies. Berada di sisi sebelah timur Gunung Bromo, padang savana dan bukit rumput ini begitu tenang dan sejuk. Area ini oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan Bukit Teletubbies, karena memang mirip dengan seting serial anak - anak Teletubbies. Walaupun sebenarnya tidak ada hubungan apa - apa antara lokasi ini dengan setting serial Teletubbies sesungguhnya